☎ +62812-4806-7755 | ✉ stiper143010@stipersta.ac.id

Pelatihan Model Pengolahan Pangan Pokok Lokal (MP3L)

LPPM– Pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tolikara bersama para narasumber Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Santo Thomas Aquinas Jayapura.

Sumber berita : https://cenderawasihpos.jawapos.com/pariwara/09/08/2023/buka-pelatihan-bahan-pangan-lokal/amp/

KARUBAGA-Guna mempercepat penganekaragaman (diversifikasi) konsumsi pangan pokok lokal untuk peningkatan gizi dan pendapatan ekonomi tingkat petani serta terjaganya ketahanan pangan di kabupaten Tolikara, maka Penjabat Bupati Tolikara Marthen kogoya,SH,M.AP mendorong Masyarakat untuk gemar mengkonsumsi makanan pokok lokal.

Hal ini terungkap ketika Penjabat Bupati Tolikara membuka Pelatihan Model Pengolahan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 2023 di Gedung Gereja GIDI Kolengger Distrik Karubaga Selasa, (8/8) kemarin.

PJ. Bupati Marthen Kogoya dalam sambutannya mengucap sehingga bisa menggelar Pertemuan Pelatihan Model Pengolahan Pangan Pokok Lokal (MP3L) Tahun Anggaran 2023.

“Saya menganggap acara ini sangat penting dalam rangka mempercepat penganekaragaman (diversifikasi) konsumsi pangan pokok lokal guna peningkatan gizi dan pendapatan ekonomi tingkat petani serta terjaganya ketahanan dan kerentanan pangan di kabupaten Tolikara,”ujarnya.

Menurutnya, ketahanan pangan merupakan isu yang kompleks dan terkait erat dengan seluruh sektor pembangunan, mulai dari pertanian, kesehatan, pendidikan, perdagangan, dan ekonomi.

Mewujudkan ketahanan pangan tidak hanya bertujuan untuk mencapai status tahan pangan saja, tetapi juga untuk memperkecil risiko terjadinya kerawanan pangan. Ketahanan pangan juga dipandang strategis mengingat tidak ada negara yang mampu melakukan pembangunan tanpa menyelesaikan terlebih dahulu masalah pangannya.

Sejarah membuktikan bahwa ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial, stabilitas ekonorni, stabilitas politik dan keamanan atau ketahanan nasional. Jika dalam suatu negara terjadi kerawanan pangan, maka kestabilan ekonomi, politik, dan sosial akan terguncang. Membangun sistem ketahanan pangan yang kokoh merupakan syarat mutlak bagi pembangunan nasional.

Dikatakannya Undang undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban membangun, menyusun dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan Gizi yang terintegrasi, yang selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi, serta sebagai sistem peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawanan pangan dan gizi.

“Upaya peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan dilakukan melalui cara, mempromosikan penganekaragaman konsumsi Pangan, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi aneka ragam Pangan dengan prinsip Gizi seimbang, meningkatkan keterampilan dalam pengembangan olahan Pangan Lokal, dan  mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi tepat guna untuk pengolahan Pangan Lokal,” pintanya.

PJ. Bupati Tolikara itu menambahkan promosi Penganekaragaman Pangan dilaksanakan dengan berbagai metode melalui kegiatan Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) ini diharapkan dapat lebih meningkatkan gerakan diversifikasi pangan, khususnya pangan sumber karbohidrat, dalam rangka mendukung pemantapan ketahanan pangan nasional dan daerah.

Kegiatan bimbingan teknis MP3L yang diikuti oleh 200 Orang peserta yang berasal dari Kelompok Wanita Tani (KWT) di Distrik Karubaga selama sehari selasa,8/8/2023 dan di Distrik Bokondini juga selama sehari rabu,9/8/2023 ini diharapkan dapat menggali potensi pangan lokal, Menambah inovasi produk UMKM, membuka jejaring usaha antar UMKM dan menjadi tempat untuk berbagi pengalaman antara pelaku UMKM.

“Pada kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tolikara beserta jajarannya dan para Narasumber dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Santo Thomas Aquinas Jayapura yang telah memprogramkan kegiatan Pelatihan ini,”ungkapnya.

Dikatakan pula hal ini menggambarkan bahwa Saudara-saudara menaruh kepedulian yang sangat besar terhadap ketahanan dan kerentanan pangan.

“Setelah pertemuan ini, Saya mengharapkan selama pertemuan Ini dapat memberikan bekal bagi Saudara-saudara Kelompok Wanita Tani (KWT) dan ilmu yang didapat dapat berguna dan dapat dibagikan kepada Kelompok Tani lainnya di Kabupaten Tolikara,”Imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan pangan  Demas Penggu memberikan apresiasi tinggi kepada Penjabat Bupati Tolikara Marthen kogoya telah mendorong program Nasional potensial ini. Semoga dukungan ini mampu meningkatkan produktifitas petani lokal terutama ibu – ibu mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai inovasi produksi pangan  lokal.

“Pemerintah daerah berkewajiban mendorong produksi pangan  lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga sesuai dengan kearifan lokal,”ujarnya.

  Kepala Dinas Ketahanan pangan  Demas penggu mengatakan kegiatan tersebut akan digelar selama 2 hari,dimana hari pertama di Distrik Karubaga di dua Kampung yaitu Kapung kuloname,dan kampung ifar gunung. Setelah di Distrik karubaga akan dilanjutkan di Distrik Bokondini di Kampung Kasih.

“Semoga pembinaan yang dilakukan saat ini bisa diteruskan ke beberapa kampung lain di seluruh Tolikara,karena ketahanan pangan lokal dengan inovasi lokal tentu meningkatkan kualitas kebutuhan gizi keluarga yang penting”. Imbunya.(Diskominfo Tolikara)

Close Menu
Kirim pesan